06 Desember 2008
Pengembangan Tradisi Lisan Butuh Kreativitas
WAKATOBI, JUMAT--Pengembangan tradisi lisan perlu kreativitas dan imajinasi untuk melahirkan kreasi baru sehingga menarik minat masyarakat. Dengan demikian, tradisi lisan bisa menjadi penopang kehidupan.
”Dalam ekonomi kreatif, kebudayaan bisa jadi tambang uang. Tetapi, syaratnya butuh orang yang punya imajinasi dan kreativitas. Tradisi lisan juga bisa dilihat sebagai deposit ekonomi kreatif,” kata Mukhlis PaEni, staf ahli menteri Bidang Pranata Sosial Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam Seminar Internasional Tradisi Lisan VI dan Festival Tradisi Lisan Maritim di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (3/12).
Namun, kata Mukhlis, tradisi lisan juga harus dilihat sebagai potensi pendidikan untuk menjelaskan kepada generasi muda mengenai nilai budaya, persatuan dan kesatuan, serta tradisi yang bisa dijadikan pembelajaran.
Murti Bunanta dari Universitas Indonesia mengatakan, tradisi lisan seperti cerita rakyat perlu diperkenalkan kepada anak-anak. Tradisi lisan ini perlu dikemas secara menarik dan dinamis. Misalnya puisi, buku bergambar, pertunjukan tangan dan boneka, teater, dan lain-lain.
Zainal Kling, pengajar dari Malaysia, menjelaskan, harus ada strategi penyampaian tradisi lisan kepada masyarakat supaya tetap eksis. ”Kekayaan budaya ini seharusnya dimanfaatkan untuk membentuk konsep-konsep pengetahuan,” ujarnya. (ELN) (www.kompas.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar