10 September 2011

Gubernur Sultra: Tembak Ditempat Pelaku Anarkisme

Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam menegaskan, sebagai kepala daerah ia bisa mengeluarkan instruksi tembak di tempat bagi pelaku anarkisme. Soalnya ulah mereka bisa merusak citra dan nama daerah.


"Saya dan seluruh unsur Muspida telah bertekad untuk bertindak tegas kepada pelaku anarkisme, bahkan melalui instruksi bisa dilakukan tembak ditempat bagi pelaku," kata Nur Alam saat menutup "Workshop Internasional Celebrating Diversity, Living Harmony" di Kendari, Sabtu (10/9).

Nur kesal terjadi pertikaian pada Kamis (8/9) malam yang menewaskan dua mahasiswa Universitas Haluoleo. Apalagi peristiwa itu terjadi tak lama setelah Deklarasi Kendari dibacakan. Nur memastikan, keributan itu murni kriminal.

Nur menegaskan, operasi-operasi terus dilakukan sehingga tidak terulang lagi kejadian yang mencoreng citra lembaga akademik tersebut. Dia juga menyatakan perang kepada siapapun yang mencoba-coba bertindak anarkhisme dan menjadikan peristiwa itu seolah-olah sebagai konflik SARA.

Peristiwa yang menimbulkan korban jiwa itu terjadi bersamaan dengan penyelenggaraan Workshop internasional Celebrating Diversity yang digelar Asosiasi Tradisi Lisan bekerja sama dengan Unhalu, Unesco dan Pemerintah setempat.

Dikatakannya, even internasional itu merupakan momentum historikal bagi Unhalu dan Pemprov Sulawesi Tenggara karena berupa even internasional dan masih dalam suasana dies natalies ke 30 Unhalu serta Idul Fitri.

"Seminar sudah berjalan lancar meskipun sedikit ada gangguan," tambahnya.(Ant/ICH)

Sumber: Metrotvnews.com

Tidak ada komentar: