03 April 2008

Akhirnya Penghargaan itu diserahkan di Palembang

Palembang, tradisi lisan. Dua seniman senior Sumatera Selatan, Saidi Kamaluddin dan Sahilin, Rabu, 2 Maret 2008 bertempat di ruang rapat Kadin Budpar Sumatera Selatan akhirnya menerima penghargaan Maestro Tradisi dari Menbudpar RI, Jaro Wacik yang diserahkan oleh Kepala Dinas Budpar Sumatera Selatan, Ir. Rachman Zeth, MSi dan Budi Priadi, Direktur Pembangunan Bangsa Depbudpar RI.
Penghargaan berupa piagam, plakat, dan uang sebesar Rp. 7.500.000.- masing-masing diterima langsung oleh kedua seniman senior itu. Penyerahan penghargaan tersebut memang terkesan sederhana tanpa dihadiri undangan khusus.
Seyogianya penyerahan penghargaan maestro itu direncanakan di Istana Bogor bulan lalu oleh Presiden RI. Namun sayangnya acara itu ditunda sampai pada akhirnya lima hari lalu kedua seniman menerima surat pemberitahuan dan Surat Keputusan dari Depbudpar RI.
Saidi Kamaluudin menilai sayang sekali penyerahan penghargaan itu tidak mengambil waktu yang khusus dan mengundang para seniman, budayawan dan wartawan. Di sisi lain, Rahman Zeth akan mengusahakan untuk mengulang acara penyerahan penghargaan yang langsung diserahkan oleh Gubernur Sumatera Selatan. "Saya belum bisa janjikan waktunya, karena kita harus lihat dulu jadwal gubernur, " kata Rachman Zeth. /A1/

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Memang nasib seniman tradisi selalu marjinal, namun itulah kenyataan.

Anonim mengatakan...

Menarik sekali tulisan Pak Supanggah, saya banyak dapat masukan.